• Posted by : Unknown Selasa, 07 April 2015

    LUKA
    Promise
    Sasuke dan Sakura merupakan vampire berdarah murni yang memiliki ikatan, apa jadinya jika keduanya terpaksa dipisahkan dan dipaksa menghilangkan ingatan masing-masing demi menghindari kutukan untuk saling membunuh?/ Vampir fic


    Created by: Hinamori Miku Koyuki
    Disclaimer: Naruto by Masashi Kishimoto
    Fic ini merupakan fic pertama Miku dalam akun yang baru, semoga dapat menghibur :D. Dan jangan lupa semua nama, baik tokoh maupun lokasi merupakan fiktif hasil dari pemikiran penulis XD
    Note:  Genre: Mystery/Romance/Funtasy
    Selamat Membaca ^^
                                                                               ***
    Promise

    “Tunggu aku…”
    “Cepatlah, kalau kau mau melihatnya!”
    “Tapi kita sudah terlalu jauh dari rumah” Gadis kecil dengan langkah kecilnya berusaha mengejar seorang laki-laki di depannya, gadis kecil itu berusaha sekuat tenaga mempersempit jarak diantara dia dan bocah laki-laki di depannya yang terus berjalan tanpa menengok kebelakang. Salju yang yang turun dengan deras tak ia hiraukan, bahkan salju tebal yang menenggelamkan kaki kecilnya tak ia hiraukan pula.
                Bocah laki-laki itu tiba-tiba berhenti seiring tak terdengar lagi suara langkah kaki yang sedari tadi mengikutinya, dia memutuskan untuk berbalik dan mendapati gadis kecil yang selalu bersamanya itu tertinggal jauh di belakangnya. Dia memutuskan untuk menunggu, sama seperti yang selama ini telah dia lakukan, selalu menunggu gadis itu, menunggu hingga gadis itu berjalan di sampingnya, dalam kondisi apapun dia akan menunggu, dia tidak akan meninggalkan gadis itu, karena dia telah berjanji selamanya gadis kecil itu akan berasa di sampingnya.
                Ingatan bocah laki-laki itu melayang jauh ketika dengan matanya sendiri dia menyaksikan gadis kecil itu lahir pada musim semi yang indah, dia berumur 3 tahun waktu itu.
    “Ka-chan, aku mau lihat”
    “Coba lihat, dia cantik kan?” wanita yang tengah menggendong anaknya itu tak hentinya bersemu ketika melihat kelahiran seorang anak perempuan lucu yang terlahir dari rahim temannya.
    “Emmhhh” Bocah laki-laki itu mengangguk dan terlihat kagum dengan bayi yang masih merah itu. “Ka-chan, aku mau dia!”. Dengan spontan bocah laki-laki itu mengeluarkan kata-kata yang membuat seluruh orang dalam ruangan itu menatap kepadanya.
    “Wah..wahh, Tou-san coba lihat anakmu ini, ahahahaaa” Ibu dari bocah laki-laki itu sontak tertawa dan seketika mencairkan suasana dalam ruangan itu.
    “Laki-laki harus memegang kata-katanya, ingat itu!” Ayah dari bocah itu mengacak rambut anaknya dengan bangga.


                Seperti itulah masa lalu yang selalu diingat bocah kelam ini, seiring langkah gadis kecil yang semakin mempersempit jarak di antara mereka, bocah laki-laki itupun mengulurkan tangannya.
    “Kau selalu saja lamban Sakura” Suara yang dikeluarkannya terkesan dingin, namun bagi gadis musim semi itu, itulah suara terhangat diantara suara-suara yang biasa diterima oleh telinganya.
    “Maaf Sasuke-kun hehehee” Dengan tawa yang khas Sakura menerima uluran tangan Sasuke dan seketika menggengamnya erat. merekapun kembali berjalan berdampingan.
    “Aku tahu Sasuke-kun pasti akan selalu menungguku” Dengan senyuman yang tak pernah lepas dari bibirnya Sakura menatap salju yang turun menyerupai hujan.
    “Cih, kau terlalu percaya diri”
    “Dan Sakura akan selalu mengejar Sasuke-kun, tujuan Sakura hanyalah punggung Sasuke-kun, seberapa jauhpun Sasuke-kun meninggalkan Sakura, Sakura akan selalu menatap punggung Sasuke-kun dan menjadikan punggung itu tujuan Sakura, karena Sakura tahu Sasuke-kun akan menunggu Sakura. Jadi Sakura tidak akan pernah mengejar orang lain selain Sasuke-kun” Ucap sakura mantap, Sasuke bisa merasakan genggaman tangan sakura pada tangannya semakin mengerat. Gadis musim semi itu selalu saja membuat hatinya hangat, dan membuat Sasuke mengeluarka senyum tipis yang tak bisa dilihat Sakura.


    “Kita sampai” Sasuke menghentikan langkahnya tepat pada pinggir sebuah danau yang keseluruhannya telah membeku menjadi es.
    “Wahh luas sekali” Sakura takjub dan melebarkan mata dengan suguhan pemandangan indah tepat di depan matanya. Sakura sesekali melihat burung-burung beterbangan pada ranting-ranting pohon yang jika dilihat-lihat telah menggugurkan daunnya pada awal musim dingin, pohon-pohon yang diselimuti putihnya salju mengitari danau yang cukup luas ini, beberapa pantulan cahanya dari keristal es yang tengah jatuh ataupun telah memadat  menimbulkan warna pelangi pada permukaan danau dan udara di sekelilingpun begitu, terlebih ketika salju turun pemandangan itu terlihat makin cantik. Sasuke yang sedari tadi diam dan mengamati tingkah Sakura yang membeku takjub sekilas melihat Emeral indah Sakura yang sedari tadi berkilau-kilau menandakan pemiliknya tengah dimanjakan oleh siluet indah alam.
    “Sakura lihat ke atas!”
    Seketika Sakura kehilangan keseimbangan dan jatuh terduduk, namun genggaman pada tangan Sasuke masih setia pada ikatannya.
    “Sasuke-kun ini indah sekali, bagaimana bisa ada tempat seindah ini di sini?”
    Pada langit yang ditaburi salju dapat dilihat dengan jelas banyak warna pelangi yang bergerak, warna-warna itu tersusun bagai ombak yang dihiaskan oleh gemilau cahanya pada setiap sisinya. Pancaran cahanya yang menyala-nyala di tambah dengan warna langit senja benar –benar membuat Sakura tidak ingin pulang.
    “Ini cahanya aurora, Cuma bisa dilihat pada saat langit gelap, makin gelap makin bagus, tapi kita tidak bisa terlalu lama di sini nanti orang-orang khawatir” Ucap Sasuke sembari membantu Sakura berdiri kembali.
    “Jadi itu sebabnya tadi kau buru-buru” Ucap Sakura yang masih setia memanjakan matanya dengan warna aurora yang begitu mewah.
    “Hn, hampir malam, ayo pulang!” Sasuke membalikan badannya bermaksud untuk meninggalkan tempat itu.
    “Sebentar lagi Sasuke-kun, cahanyanya makin terang” Sakura merajuk namun Sasuke tetap melanjutkan langkanya, Sasuke tidak menyadari bahwa tangan Sakura tak lagi mengait pada tangannya .
    “Sasuke-kun…” Panggil Sakura
    “Sa Sasuke-kun…” Suara serak sakura mencapai pendengaran Sasuke.
    “Ayolah Sakura  jangan cengen, kau bukannya tidak tahu kan kalau di sini berbahanya” Sasuke tetap melanjutkan langkahnya tanpa menengok Sakura.
    “Sa Sasu…”
    Nama yang tak lengkap, Sasuke mulai merasakan kejanggalan, Sakura tidak pernah memanggilnya dengan nama yang tidak lengkap, perasaannya tidak enak dan seketika sasuke berbalik. Betapa kagetnya dia mendapati Emerald yang sesaat tadi memancarkan kilauan kagum kini mengeluarkan likuid yang berkilau pula namun kilauan ini tidak disukai Sasuke, Sakura menangis. Air mata sakura jatuh dan menyatu kedalam tumpukan salju putih.
    “Sasu ke-kun, to tolong”
    BERSAMBUNG
    Author’s Note :
    Ini merupakan chapter pertama, semoga para reader tertarik dan berminat untuk membaca chapter” selanjutnya mengingat Miku blom memerikan sentuhan vampire di dalamnya , kan rahasia heheheh XD
    ok, pada chapter berikutnya Miku bakalan hadirkan nuansa kevampiran (Miku gk tau apa namanya :v)
    yang lebih kental HAHAHAHAHAAAA
    Minna tolong reviewnya yaa, soalnya miku butuh kripiK n saran buat ngejadiin fic Miku makin berkembang #yao

    Arigatoooo sampai berjumpa di chapter berikutnya :D #YAO

    { 1 komentar... read them below or add one }

    1. Penasaran ne.....kok bersambung?
      Cerita seru juga di mytwns2.blogspot.co.id
      Keren juga ceritanya☺

      BalasHapus

  • Copyright © - Hinamori

    Hinamori - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan