Archive for April 2015

  • Luka C3

    0
    Created by: Hinamori Miku Koyuki
    Disclaimer: Naruto by Masashi Kishimoto
    Fic ini merupakan fic pertama Miku dalam akun yang baru, semoga dapat menghibur :D. Dan jangan lupa semua nama, baik tokoh maupun lokasi merupakan fiktif hasil dari pemikiran penulis XD
    Note:  Genre: Mystery/Romance/Spiritual
                WARNING : AU, OOC, bad language
    Selamat Membaca ^^
    ***
    My Death Angel
    .

    “Dengar aku Tuhan, aku berpijak diantara dua duniamu, kemana aku harus pergi? Dimana tempatku?”
                Manusia terbentuk dari banyak sel. Sel-sel tersebut membentuk suatu organ hingga berfungsi secara normal, namun manusia tidak mutlak, hidup manusia terbatasi waktu. Manusia adalah makhluk tersendiri yang mampu ‘mengadakan’ dirinya sendiri. Tetapi manusia tidak mampu ‘meniadakan’ diri, kecuali ‘meniadakan’ ketidakadaan atau kekosongan. Manusia memiliki cinta bak mentari terhadap bumi,  selalu memberikan cahayanya agar jauh dari kegelapan. Ya manusia memiliki cahaya yang hangat, mereka hidup dalam cahaya dan membenci kegelapan. Jauh berbeda dengan kehidupan vampir yang bernaung dalam kegelapan dan berselimutkan kutukan. Makhluk abadi yang menyerap intisari kehidupan manusia. Bagi manusia vampir adalah mimpi buruk, sumber ketakutan, dan kekejian. Makhluk malam yang apabila kau bertemu dengannya, ucapkanlah selamat tinggal.
                “Akulah yang kau kutuk Tuhan, Kau memberiku detak, Kau memberiku kehangatan yang begitu asing di hatiku. Jiwaku tak seharusnya Kau terangi, karena aku lahir dalam gelap, aku pecandu intisari manusia. Kenapa?? Kenapa Tuhan?  Kenapa kau memberiku kutukan keji yang membuat jiwa ini terapung tanpa tujuan?”
                Rambut yang mengurai panjang tertiup angin sore itu terlihat begitu indah, mereka menari menutupi likuid bening yang mengalir menyerupai sungai kecil pada pipi putih pucat gadis musim semi yang sedang menengadahkan kepalanya mengarah pada jingganya langit sore. Dia menangis, menangis dalam diam berbalutkan ketebalan raut wajah yang kosong, menatap langit yang perlahan berubah gelap. Dalam cengkraman kuatnya pada dada yang menyembunyikan sebuah detak kehidupan dia menunggu dan selalu menunggu. Menunggu malaikat maut melantunkan nada kematian. Selama ini dialah yang selalu mengambil alih pemeran utama sebagai malaikat maut, dia memperlihatkan kematian pada sekian banyak jiwa, meniadaan jiwa-jiwa itu pada sakitnya sunyi dan sepi. Dan kini biarkanlah dia merasakan malaikat maut itu, menghentikan detak yang sekian lama telah membelenggunya, detak yang kian menjerumuskannya pada dosa yang menghujamkan ribuan pisau padanya.
                “Surga atau neraka, bawalah aku kemanapun”
                Lantunan nada yang mengalun pada bibir mungilnya begitu menyatat, gadis yang bernamakan bunga indah sang musim semi itu menutup matanya. Sakura nama gadis itu merasakan angin bertiup cukup kencang, menyibak poni tebal yang sengaja dia panjangkan untuk menutupi sebuah luka pada keningnya. Sakura merasakan aura yang tak asing.          
    “Tou-san?”
                Namun setelah Sakura meningkatkan ketajaman indranya, dia merasakan aura membunuh, hasrah ingin membunuh yang begitu kuat. Seketika Sakura membuka mata dan mendapati mata merah yang berkilat terang dengan taring panjang dan terlihat tajam. Vampir murni, sama dengannya, dan tepat berada di depan wajahnya.
                “Inikah malaikat mautku?”
                Mata yang mengkilat merah, menusuk Emerald Sakura dengan kengerian yang sama seperti yang selalu dia tunjukkan pada jiwa-jiwa yang terbunuh karenanya. Akhirnya tiba saatnya dia merasakan hal yang sama, doanya terkabulkan dan semuanya akan terjawab malam ini, di bawah kesaksian bulan yang nampak begitu terang terbiaskan cahaya pengantar malaikat mautnya. Sakura mengangkat wajahnya, memperlihatkan leher jenjang putih nan mulus miliknya, Sakura siap dengan kematian menyakitkan yang akan menemuinya sepersekian detik dari sang waktu. Kematian yang akan membawanya lepas dari keterapungan hidup.
                Langit malam yang berhiaskan cahanya bulan tiba-tiba tertutupi oleh kumpulan gagak-gagak hitam yang tebang tak beraturan melantunkan koakan kematian, siap disuguhkan pada Sakura. Dan Sakura menyadarinya dengan menyembunyikan Emerald indahnya pada katupan kedua kelopak matanya.
                “Dibunuh oleh vampir murni, benar-benar keberuntunganku, vampir murni seperti apa yang begitu menginginkan vampir sepertiku. Tu-tunggu dulu, vampir murni??” Seketika Sakura membuka katupan kelopaknya, Emerald miliknya membulat sempurna diselimuti keterkejutan. Sama halnya dengan pemuda vampir yang sedari tadi melihat urat pada leher Sakura, mengalirkan darah yang begitu harum dan memabukkan, tiba-tiba merasakan hal yang ganjal. Dia tidak merasakan detak jantung yang sedari tadi mengalun indah pada telinganya, kemanakah detak itu?.
                “Siapa kau?” Vampir muda itu mudur dengan membuat jarak antara dia dan Sakura. Gagak-gagak hitam beterbangan diatasnya, namun vampire muda itu menyadari tak Cuma dia yang diselimuti gagak, ada tiga ekor gagak yang mengitari gadis di depannya ini.
                “Tidak usah aku jawab, kau sudah tau jawabannya” Sakura menatap vampire di depannya dengan tatapan takjub yang terhalangi oleh tutupan poni panjang sang gadis musim semi. Pemuda vampire itu sempurna, memiliki tubuh yang tegap dan kekar, rambut gelap yang memiliki bentuk yang aneh, bibir hitam dengan taring yang begitu tajam, berkulit kelabu dan matanya, mata yang tak asing, pemilik darah murni sama seperti dirinya, tetapi matanya berbeda disana dengan jelas terukir tiga titik tomoe gelap, mirip dengan sebelah mata yang dimiliki oleh ayahnya. Yang jelas vampir ini bukanlah vampire sembarangan, dan Sakura tertarik padanya, tidak hanya pada bentuk fisik, tetapi ada hal lain yang membuat Sakura merasakan keanehan, dan keanehan itu membuat dadanya sesak.
                “Kau vampir tetapi kau juga manusia” Vampir muda yang sedari tadi menahan rasa haus dan lapar yang begitu menyiksanya, tidak tahan dengan suguhan makanan lezat yang terpajang di hadapannya, dia tidak peduli, gadis itu vampir atau manusia, yang dia pedulikan adalah keterpuasan hasrat yang akan diberikan gadis campuran di hadapannya ini. Memang aneh dia tidak pernah merasakan kelaparan yang begitu melilit seperti ini, dan rasa lapar itu dibangkitkan oleh gadis campuran ini.
                “Haahhh, tapi aku tidak peduli, ucapkan selamat tinggal pada tubuh manusiamu!” Secepat kilat Vampir muda itu menyerang tubuh Sakura,
    “BRAAKKK”
    Tetapi sebelum mendapatkan tubuh Sakura, terlebih dahulu tubuh vampir itu telah terpental jauh kemudian dengan naas menghancurkan dinding di belakangnya.
                “Sudah ku bilang jangan pulang terlalu larut Sakura”
                “Tou-san…” Kali ini Sakura benar, Ayahnyalah yang berada di depannya, vampir darah murni yang memiliki satu mata yang sama dengan vampir muda tadi. Dan mata itu terbuka, menatap Sakura dengan tatapan seorang Ayah.
                “Berani sekali kau menyentuh putriku, Uchiha Sasuke!”
                “Kakashi-sensei?” Sang vampir muda yang dipanggil Sasuke itu, sekejab telah berada di depan Hatake Kakashi, vampir darah murni yang dikaruniahi Sharingan keluarga Uchiha sebagai imbalan atas jasa dan kebaktiannya terhadap Crocell, Crocell adalah istana vampir yang di pimpin oleh keluarga Uchiha, tidak lain adalah Uchiha Fugaku, Ayah Sasuke. Kebangkitan dan kejayaan Crocell tak lepas dari campur tangan Hatake Kakashi sang taring putih, yang mengalahkan banyak vampir pemburu dan menciptakan segel pelindung untuk melindungi Crocell dari serangan vampir pemburu dan mungkin juga manusia. Namun peristiwa 300 tahun lalu, yang melibatkan putrinya terpaksa membuat dia meninggalkan Crocell, dan membawa putri kecilnya ke dunia manusia menjauhi dunia vampir untuk menyelamatkan hidup putrinya. Walau Hatake Kakashi tahu meninggalkan Crocell tidak akan memberikan dampak yang banyak, justru akan membuat putrinya semakin menderita, tapi Hatake Kakashi lebih memilih kelangsungan hidup sang putri  lebih dari apapun bahkan hidupnya sendiri.
                Namun kini, Uchiha Sasuke, sang murid pertama dari Hatake Kakashi. Tepat berdiri di depannya. Uchiha muda pewaris kerajaan Crocell, anak dari Uchiha Fugaku yang begitu di hormati Kakashi. Sekaligus vampir yang akan membawa putrinya pada kematian, vampir yang selama 300 tahun telah dia hindari.
    .
    “Kakashi-sensei, berikan makananku!”
    .
    Tak jauh dari tempat pertikaian ketiga vampir berdarah murni itu,pada udara yang kosong kumpulan gagak hitam beterbangan terlihat menyembunyikan sebuah tubuh di baliknya, tapi tidak ada tubuh di sana, yang terlihat hanyalah dua pasang mata merah menyala dengan tiga titik tomoe di dalamnya.
               

    BERSAMBUNG
    Author’s Note :
    Selesai sudah c3nya, nah c3 ini merupakan chapter pembuka peristiwa yang terjadi pada waktu Sasusaku kecil dulu *dapat dilihat pd c1 minna*. Pada chap selanjutnya Miku bakalan ngungkapin latar belakang kenapa Sasusaku jadi kya sekarang, dan pastinya chap berikutnya bakalan lebih seru soalnya Miku BAKALAN masukin beberapa tokoh baru yang ngebuat masalahnya makin rumit  yaayyyy XD
    So ikutin terus ya minna, jgn bosen-bosen :3

    Balasan Reviews :
    Walaupun yang ngereview hampir banyak *berarti sedikit T3T* Tapi Miku bakalan tetep terus ngebales, Miku gk bakalan nyianyiain perhatian dr reader’s maupun author’s tersayang <3 <3  #yao
    suket alang alang : Yup, ingatanya ilang, entar d chap 4 bakalan ketahuan sebabnya. Saling gigitnya gk jadi soalnya ka nada Kakashi XD
    BlackCherry712    : YOOOSSHHHH XD
    Luca Marvell       : Kemampuan Sakura hilang, Makanya itu Kakashi jd over gitu, nanti sebabnya bakalan kejawab juga :v
    kkk                        : Tenang, angstnya ada kok J


  • Luka C2

    0
    Created by: Hinamori Miku Koyuki
    Disclaimer: Naruto by Masashi Kishimoto
    Fic ini merupakan fic pertama Miku dalam akun yang baru, semoga dapat menghibur :D. Dan jangan lupa semua nama, baik tokoh maupun lokasi merupakan fiktif hasil dari pemikiran penulis XD
    Note:  Genre: Mystery/Romance/Spiritual
                WARNING : AU, OOC, bad language
    Selamat Membaca ^^
    Integral
    “Sasu ke-kun, to tolong”
                Dari balik tebalnya awan  bulanpun akhirmya menampakkan wujudnya. Sekejap mata kelam milik sasuke melebar dan membulat sempurna. Di bawah cahaya bulan dan indahnya kemilau aurora begitu menakjubkan, berbanding terbalik dengan kondisi Sakura yang tak memijak tanah, kakinya melayang bukannya tanpa sebab Sakura berada dalam cekikan tangan kekar  seorang pria berambut hitam panjang dengan wajah pucat, tubuhnya dikelilingi ular terlihat sangat menjijikkan. Urat-urat pada tangan pria itu begitu jelas menandakan betapa kuat cengkraman tangannya pada leher Sakura.
                Setenang mungkin Sasuke berusaha untuk mengendalikan emosi dan menjernihkan pikirannya, mata yang tadinya membulat sempurna ketika melihat keadaan Sakura kini kembali tenang. Hal itu tidak berlangsung lama, setelah memejamkan matanya Sasuke kembali membuka matanya namun kini yang terlihat bukanlah mata hitam sekelam malam, namun mata itu telah berubah menjadi merah dengan satu bulatan tomoe di dalamnya. Sasuke menatap tajam pria yang dengan tanpa permisi telah menyentuh bahkan menyakiti Sakuranya.
                Sadar dengan aura mematikan yang dikeluarkan oleh bocah laki-laki di depannya, pria ular itu seketika mengalihkan tatapannya yang semula menatap Sakura kini beradu pandangan dengan mata merah tak asing yang miliki bocah di depannya ini.
    “Sharingan he?? huahahahaaa betapa beruntungnya aku, menemukan dua ekor vampir yang salah satunya pemilik darah murni, aku bisa kenyang untuk waktu 100 tahun lebih” Tawa pria itu menggema menimbulkan beberapa burung yang tadinya asik memerhatikan mereka kini beterbangan pergi, berganti dengan suara gagak yang terdengar menyalang dan begitu mengerikan.
                Para gagak berdatangan karena undangan dari aura mematikan yang keluar dari tubuh Sasuke. Perlu diketahui bahwa gagak merupakan budak setia para vampire yang memiliki darah murni, darah bangsawan yang hanya mengalir pada keluarga Uchiha. Banyak vampir-vampir  kuat dan jenius terlahir dalam garis keturunan Uchiha dan merupakan bangsawan  yang memiliki derajat paling tinggi dalam dunia vampir. Vampir Uchiha sangat mudah dikenali, kedatangan mereka biasanya diiringi dengan kemunculan gagak, mereka tidak meminum darah manusia sembarangan, memiliki mata onix yang begitu gelap dan kelam, dan yang paling penting adalah mereka memiliki sharingan, mata merah yang apabila telah sempurna akan menunjukkan tiga tomoe yang dapat berubah sesuai karakteristik penggunanya, sharingan merupakan kekuatan mata terkuat dalam dunia vampir yang apabila telah sempurna mereka bisa menundukkan vampir-vampir lain dalam sekejab. Inilah keistimewaan para pewaris darah murni yang tidak mungkin bisa dipalsukan.
    “AHAHAHAHAAA Ada apa bocah? kau berniat melarikan diri dengan gagak-gagak itu? maaf saja tapi kau akan berakhir di sini malam ini!” Seringai licik menghiasi wajah pucat pria yang dikelilingi ular itu.
    “Cih, vampir busuk Orochimaru!” Suara dingin Sasuke berpadu dengan koakan gagak, seakan mendukung ucapan tuannya.
    “Kau mengenalku bocah? Ahh, yaa yaa kau adalah bocah Uchiha tidak heran kau mengenalku dalam usia yang masih sebelia ini, dan aku kagum diihat dari caramu berbicara kau sama sekali tidak takut padaku, jikalau kau vampir biasa dari tadi kau pasti akan melarikan diri!”
    “Lepaskan Sakura !” Suara dingin Sasuke terdengar begitu pilu ketika melirik keadaan Sakura yang tak lagi membuka matanya, namun suara pilu itu tersamari dengan koakan gagak setelahnya.
    “Aku terkesan dengan didikan Fugaku. Dia pasti mendisiplinkanmu dengan keras bocah AHAHAHAHAAA..” Orochimaru tak menggubris peringatan sasuke, dia malah melanjutkan perkataan sebelumnya yang dipotong Sasuke.
    “LEPASKAN SAKURA!! VAMPIR BUSUK !!” Kesabaran Sasuke tak terbendung, Sasuke tidak bisa lagi menahan emosinya, kilatan Sharingan yang keluar dari matanya dengan jelas dapat terlihat oleh Orochimaru yang hanya menyunggingkan seringai licik.
                Sasuke mengayunkan tangannya sebagai perintah bagi para gagak yang mengelilingi tubuhnya  untuk menyerang Orochimaru, secepat kilat kumpulan gagak terbang menyerupai gumpulan awan hitam dan menerjang tubuh Orochimaru, Sasuke sempat keheranan kenapa Orochimaru sama sekali tidak menunjukkan gelagat untuk menghindar, Sasuke tahu Orochimaru bukanlah vampir sembarangan, Sasuke juga tahu sharingannya belum sempurna dia tidak mungkin bisa mengalahkan Orochimaru dengan mudah.
                Sasuke tidak heran ketika mengetahui bahwa serangan gagak-gagak itu sia-sia, sebelum gagak-gagak itu sampai pada tubuh Orochimaru, tubuh Orochimaru telah tak berada pada tempatnya lagi. Orochimaru terlihat berdiri di tengah sungai beku dengan seringai licik yang masih sama, serta ular-ular yang mengitari dirinya. Sasuke tak menyia-nyiakan kesempatan, dia mengubah tubuhnya menjadi kumpulan gas yang dengan sekejap telah berpindah ke belangan tubuh Orochimaru lengkap dengan chidori pada pada telapak tangannya. Chidori merupakan satu kekuatan khusus Sasuke berwujud  tsukan petir yang didapatkannya dari ayah Sakura.
    “Kau benar-benar menarik bocah Uchiha”
                Sasuke kembali dikejutkan dengan Orochimaru yang memanjangkan lehernya menyerupai ular, kepala Orochimaru kini tepat berada di samping telinga kanannya, anehnya Sasuke sama sekali tidak bisa menggerakkan tubuhnya.
    “Kau benar-benar mahluk menjijikan, vampire yang memangsa vampire lain hanya untuk mendapatkan kekuatan lebih dan keabadian, cih tidak ada yang lebih busuk darimu” Sasuke berusaha mengulur waktu. Tapi tidak ada gunanya, tubuh sasuke benar-benah telah terkunci oleh kekuatan misterius Orochimaru, inikah kekuatan vampir buronan kelas S yang selalu dicari-cari ayah dan kakaknya karena membahayakan vampir lain?
    “Aku sedikit tersinggung dengan kata-katamu bocah, tapi kau menarik sssluurrppp” Orochimaru menjilat leher hingga bahu Sasuke, Sasuke semakin jijik dan merasa bahwa inilah akhir baginya dan juga Sakura.
    “Jauhkan lidah busukmu itu dariku!” gertak Sasuke
    “heemm aku akan memberimu kenang-kenangan, sebuah hadiah menarik, yang akan membuat hidupmu menarik juga…” Perlahan Orochimaru mengeluarkan taringnya, taring itu sama sekali tidak mirip dengan taring seorang vampir melainkan lebih menyerupai ular.
    “Akh” keluhan Sasuke beradu dengan menancapnya taring Orochimaru pada bahu kanannya, tancapan itu dirasakannya begitu dalam hingga menggores tulangnya. Dengan cepat taring Orochimaru kembali ditariknya, tak selang beberapa saat bekas gigitan Orochimaru memunculkan tiga titik tomoe gelap, beriringan dengan rasa panas yang menusuk disertai sakit yang tak terbendung.
    “AAAARRRRGGGHHHH” Teriakan kesakitan Sasuke begitu mengerikan dan pilu, sharingannya berkilat marah, taring yang sedari tadi tidak dikeluarkan Sasuke kini menunjukkan ketajamannya dengan melukai bibir gelap Sasuke. Gagak-gagak beterbangan di udara menandakan pemiliknya telah kalah. Sasuke roboh diatas danau yang beku itu, dengan menggenggam erat bekas gigitan Orochimaru. Sakura yang sedari tadi kehilangan kesadaran akibat oksigen yang menipis hasil dari cekikan kuat Orochimaru kini membuka matanya karena telinganya menangkap suara teriakan pilu Sasuke, tapi yang Sakura lihat adalah penampakan aurora yang begitu mengilaukan pada langit gelap malam itu, Sakura belum sepenuhnya sadar akan apa yang telah terjadi antara dia dan Sasuke.
    “Kau mau gadis ini kan? ambillah dan kemudian bunuhlah dia” Orochimaru melempar tinggi tubuh Sakura, melemparkannya pada udara kosong yang dingin, melemparkannya lebih dekat pada aurora yang makin menghipnotis matanya. Sasuke tidak tinggal diam, dengan sedikit kesadaran yang masih tersisa, dia memerintahkan para gagak untuk menangkap tubuh Sakura. Dan benar saja gagak-gagak itu berhasil menangkap Sakura dan membaringkannnya pada tumpukan salju di pinggir danau.
                Seulas senyum tipis disunggingkan Sasuke, setidaknya dia tetap bisa melindungi Sakuranya. Tubuh Sasuke perlahan ambruk dengan kesadaran yang makin menipis. Tapi Sasuke kembali memaksakan tubuhnya untuk bangkit kembali ketika melihat Orochimaru memegang kening Sakura dan memasukkan sesuatu yang tampak bersinar pada keningnya, namun Sasuke tidak bisa berbuat banyak, pandangannya berubah gelap dengan kesadaran yang perlahan menghilang dengan membawa pernyataan yang membuatnya bingung ‘ambillah dan kemudian bunuhlah dia’. Setelah itu semuanya berubah gelap.
    ***
                Disisi lain Sakura masih membuka matanya , hari ini hidup Sakura dipenuhi dengan cahaya, dan kini cahaya ungu yang begitu terang perlahan mendekati dirinya namun membuatnya mengantuk. “Sasuke-kun..” Ucap Sakura sebelum menutup matanya diiringi linangan air mata, entah apa yang dirasakan Sakura, tapi dia tahu cahaya ungu itu bukanlah hal yang baik dan setiap hal yang tidak baik pasti menyangkut seseorang yang selalu dikejarnya.
    “Sakura akan selalu mengejar Sasuke-kun, tujuan Sakura hanyalah punggung Sasuke-kun, seberapa jauhpun Sasuke-kun meninggalkan Sakura, Sakura akan selalu menatap punggung Sasuke-kun dan menjadikan punggung itu tujuan Sakura, karena Sakura tahu Sasuke-kun akan menunggu Sakura. Jadi Sakura tidak akan pernah mengejar orang lain selain Sasuke-kun !”

    ***
    Tokyo 2015
    “Hai, obento !”
    “Arigato, Tou-san”
                Sang Ayah mengamati gadis kecilnya memasukkan bento yang selalu disiapkannya untuk putri semata wayangnya.
    “Kali ini aku memasukkan sayuran, kau harus memakannya”
    “Hn, ittekimasu”
    “Hati-hati, jangan pulang terlalu malam !” Teriak sang Ayah menyaksikan putri yang masih dianggapnya kecil itu melangkah meninggalkan rumah. Sang Ayah menggaruk rambut jabrik putihnya, mata yang hanya memperlihatkan satu mata dengan satu yang lainnya tertutupi oleh masker, mata yang tadinya tampak cerah kini berganti dengan pandangan sayu dan khawatir seorang Ayah.
                Gadis itu melangkahkan kakinya perlahan meninggalkan rumah, suara sang Ayah tak terdengar lagi, menapaki jalan yang masih lenggang, gadis itu dapat mencium aroma embun yang menyangkut pada dedaunan hijau begitu segar. Namun berbeda dengan gadis ini, gadis yang tengah mengenakan seragam Konoha High School, gadis yang memiliki kulit seputih porselin namun tampak pucat, memiliki rambut yang panjang nan indah seindah musim semi tapi bernadakan kelabu, jika dilihat dia gadis yang begitu cantik dan sempurna. Tapi dibalik kecantikan dan kesempurnaannya itu dia menyimpan luka, luka yang tersembunyi, luka yang begitu menyayat hati, luka yang entah kapan dapat terobati dan sembuh. Dan luka inilah yang membuat gadis ini tampak kelam, wajahnya cantik namun cacat oleh ketiadaan ekspresi.
                Berjalan dengan tak memperdulikan sekitarnya, gadis itu menyenggol bahu seseorang
    “Maaf” Gadis itu menunduk mengucap maaf yang terdengar kosong, dalam tatapannya menatap aspal jalan, gadis itu melihat sebuah kalung berliontinkan kipas kuno jepang, reflex gadis itu mengambil kalung itu dan memberikannya pada orang yang telah dia senggol.
    “Milikmu” Tanpa melihat wajahnya gadis itu menyerahkan kalungnya, yang tanpa suara diterima oleh sang pemilik. Gadis itu berbalik dan kembali berjalan menuju sekolahnya.
                Pemuda yang menerima kembali kalung yang memang miliknya itupun sama, tak memedulikan gadis yang dengan tak sopan menyentuh bahu kekarnya. Pemuda yang begitu elok dan tampan, pemuda yang memiliki mata kelam namun tajam menusuk, mata kelam yang senada dengan rambut lurus yang kelam pula, rambut biru gelap yang senantiasa bergerak mengikuti arah angin dia begitu cool dengan penampilannya. Orang –orang yang berjalan disekitarnya sesekali melirikkan pandangan terutama kaum hawa yang begitu terpesona oleh sosok pemuda ini.
                Namun tak lama berselang, pemuda itu mencium aroma yang begitu memabukkan dan membuatnya lapar, aroma itu berasal dari kalungnya. Pemuda ini tak pernah merasakan lapar yang seperti ini. Dia benar-benar lapar. Tak hentinya dia menghirup aroma kalung itu, gadis itu, dalam pikirannya cuma ada gadis itu, gadis yang terakhir menyentuh kalungnya, dia harus mendapatkan gadis itu sesegera mungkin! Dalam langkahnya yang begitu cepat diantara orang-orang yang berlalu lalang di dekatnya secara tiba-tiba pemuda itu menghilang, sosoknya hilang, hanya terlihat beberapa gas mengepul yang ditinggalkannya.
    .
    Pemuda itu Vampir
    .

    BERSAMBUNG
    Author’s Note :
    Wahhh akhirnya c2 selesai, pengennya sih kemarin ngeupdatenya, tp berhubung Miku kena sakit perut parah, jadi sekarang bru sempet.. hihi gomen ne J
    so, pada c2 ini, alurnya makin ribet, sesuai pemikiran dan ide yang datang tiba” ngebuat Miku jadi bimbang jadinya setelah mengalami proses penyaringan nah rampung juga deh,. maaf klo alurnya terlalu kecepetan, XD tp semoga aja c2 ini makin membuat para reader sekalian penasaran, Miku juga penasaran #yao XD

    Balasan Reviews :
    Buat yang udah ngereview hontoni arigatoo.. Miku bener” seneng dan tertolong, jadinya makin banyak belajar deh hihihii XD . oh iya, hamper lupa, Miku juga sekalian minta saran deh buat ficnya, soalnya Miku pengen masukin ide” para reader juga biar makin seru dan kita terhubung *cielaahhh yg pengen nimpuk uang silahkan :v
    ok, Miku pengen bales review dulu :3
    SHL7810 : Huuaaaaaa   (sebenernya Miku sengajain typonya biar di kritik hak..hak )_ hontoni gomen T.T *sujud”* Miku terlalu semangat jd gk sempet ngeditnya L makasih udah di perhatiin cieee hahahahaahaaa :v
    mii-chanchan2 : YOOSSHHH
    suket alang alang : Sebenernya klo terinpirasi dari vampire knight enggak sih, Miku cma mikir waktu yang bagus buat ngeliat aurora yang pada musin dingin hehehehee. Keadaan Sakura sekarang udh erjawah hihihi kacian XD.
    Luca Marvell : Ikutin aja chap” selanjutnya, entar bakalan terjawab sendiri kok J



  • Luka

    1
    LUKA
    Promise
    Sasuke dan Sakura merupakan vampire berdarah murni yang memiliki ikatan, apa jadinya jika keduanya terpaksa dipisahkan dan dipaksa menghilangkan ingatan masing-masing demi menghindari kutukan untuk saling membunuh?/ Vampir fic


    Created by: Hinamori Miku Koyuki
    Disclaimer: Naruto by Masashi Kishimoto
    Fic ini merupakan fic pertama Miku dalam akun yang baru, semoga dapat menghibur :D. Dan jangan lupa semua nama, baik tokoh maupun lokasi merupakan fiktif hasil dari pemikiran penulis XD
    Note:  Genre: Mystery/Romance/Funtasy
    Selamat Membaca ^^
                                                                               ***
    Promise

    “Tunggu aku…”
    “Cepatlah, kalau kau mau melihatnya!”
    “Tapi kita sudah terlalu jauh dari rumah” Gadis kecil dengan langkah kecilnya berusaha mengejar seorang laki-laki di depannya, gadis kecil itu berusaha sekuat tenaga mempersempit jarak diantara dia dan bocah laki-laki di depannya yang terus berjalan tanpa menengok kebelakang. Salju yang yang turun dengan deras tak ia hiraukan, bahkan salju tebal yang menenggelamkan kaki kecilnya tak ia hiraukan pula.
                Bocah laki-laki itu tiba-tiba berhenti seiring tak terdengar lagi suara langkah kaki yang sedari tadi mengikutinya, dia memutuskan untuk berbalik dan mendapati gadis kecil yang selalu bersamanya itu tertinggal jauh di belakangnya. Dia memutuskan untuk menunggu, sama seperti yang selama ini telah dia lakukan, selalu menunggu gadis itu, menunggu hingga gadis itu berjalan di sampingnya, dalam kondisi apapun dia akan menunggu, dia tidak akan meninggalkan gadis itu, karena dia telah berjanji selamanya gadis kecil itu akan berasa di sampingnya.
                Ingatan bocah laki-laki itu melayang jauh ketika dengan matanya sendiri dia menyaksikan gadis kecil itu lahir pada musim semi yang indah, dia berumur 3 tahun waktu itu.
    “Ka-chan, aku mau lihat”
    “Coba lihat, dia cantik kan?” wanita yang tengah menggendong anaknya itu tak hentinya bersemu ketika melihat kelahiran seorang anak perempuan lucu yang terlahir dari rahim temannya.
    “Emmhhh” Bocah laki-laki itu mengangguk dan terlihat kagum dengan bayi yang masih merah itu. “Ka-chan, aku mau dia!”. Dengan spontan bocah laki-laki itu mengeluarkan kata-kata yang membuat seluruh orang dalam ruangan itu menatap kepadanya.
    “Wah..wahh, Tou-san coba lihat anakmu ini, ahahahaaa” Ibu dari bocah laki-laki itu sontak tertawa dan seketika mencairkan suasana dalam ruangan itu.
    “Laki-laki harus memegang kata-katanya, ingat itu!” Ayah dari bocah itu mengacak rambut anaknya dengan bangga.


                Seperti itulah masa lalu yang selalu diingat bocah kelam ini, seiring langkah gadis kecil yang semakin mempersempit jarak di antara mereka, bocah laki-laki itupun mengulurkan tangannya.
    “Kau selalu saja lamban Sakura” Suara yang dikeluarkannya terkesan dingin, namun bagi gadis musim semi itu, itulah suara terhangat diantara suara-suara yang biasa diterima oleh telinganya.
    “Maaf Sasuke-kun hehehee” Dengan tawa yang khas Sakura menerima uluran tangan Sasuke dan seketika menggengamnya erat. merekapun kembali berjalan berdampingan.
    “Aku tahu Sasuke-kun pasti akan selalu menungguku” Dengan senyuman yang tak pernah lepas dari bibirnya Sakura menatap salju yang turun menyerupai hujan.
    “Cih, kau terlalu percaya diri”
    “Dan Sakura akan selalu mengejar Sasuke-kun, tujuan Sakura hanyalah punggung Sasuke-kun, seberapa jauhpun Sasuke-kun meninggalkan Sakura, Sakura akan selalu menatap punggung Sasuke-kun dan menjadikan punggung itu tujuan Sakura, karena Sakura tahu Sasuke-kun akan menunggu Sakura. Jadi Sakura tidak akan pernah mengejar orang lain selain Sasuke-kun” Ucap sakura mantap, Sasuke bisa merasakan genggaman tangan sakura pada tangannya semakin mengerat. Gadis musim semi itu selalu saja membuat hatinya hangat, dan membuat Sasuke mengeluarka senyum tipis yang tak bisa dilihat Sakura.


    “Kita sampai” Sasuke menghentikan langkahnya tepat pada pinggir sebuah danau yang keseluruhannya telah membeku menjadi es.
    “Wahh luas sekali” Sakura takjub dan melebarkan mata dengan suguhan pemandangan indah tepat di depan matanya. Sakura sesekali melihat burung-burung beterbangan pada ranting-ranting pohon yang jika dilihat-lihat telah menggugurkan daunnya pada awal musim dingin, pohon-pohon yang diselimuti putihnya salju mengitari danau yang cukup luas ini, beberapa pantulan cahanya dari keristal es yang tengah jatuh ataupun telah memadat  menimbulkan warna pelangi pada permukaan danau dan udara di sekelilingpun begitu, terlebih ketika salju turun pemandangan itu terlihat makin cantik. Sasuke yang sedari tadi diam dan mengamati tingkah Sakura yang membeku takjub sekilas melihat Emeral indah Sakura yang sedari tadi berkilau-kilau menandakan pemiliknya tengah dimanjakan oleh siluet indah alam.
    “Sakura lihat ke atas!”
    Seketika Sakura kehilangan keseimbangan dan jatuh terduduk, namun genggaman pada tangan Sasuke masih setia pada ikatannya.
    “Sasuke-kun ini indah sekali, bagaimana bisa ada tempat seindah ini di sini?”
    Pada langit yang ditaburi salju dapat dilihat dengan jelas banyak warna pelangi yang bergerak, warna-warna itu tersusun bagai ombak yang dihiaskan oleh gemilau cahanya pada setiap sisinya. Pancaran cahanya yang menyala-nyala di tambah dengan warna langit senja benar –benar membuat Sakura tidak ingin pulang.
    “Ini cahanya aurora, Cuma bisa dilihat pada saat langit gelap, makin gelap makin bagus, tapi kita tidak bisa terlalu lama di sini nanti orang-orang khawatir” Ucap Sasuke sembari membantu Sakura berdiri kembali.
    “Jadi itu sebabnya tadi kau buru-buru” Ucap Sakura yang masih setia memanjakan matanya dengan warna aurora yang begitu mewah.
    “Hn, hampir malam, ayo pulang!” Sasuke membalikan badannya bermaksud untuk meninggalkan tempat itu.
    “Sebentar lagi Sasuke-kun, cahanyanya makin terang” Sakura merajuk namun Sasuke tetap melanjutkan langkanya, Sasuke tidak menyadari bahwa tangan Sakura tak lagi mengait pada tangannya .
    “Sasuke-kun…” Panggil Sakura
    “Sa Sasuke-kun…” Suara serak sakura mencapai pendengaran Sasuke.
    “Ayolah Sakura  jangan cengen, kau bukannya tidak tahu kan kalau di sini berbahanya” Sasuke tetap melanjutkan langkahnya tanpa menengok Sakura.
    “Sa Sasu…”
    Nama yang tak lengkap, Sasuke mulai merasakan kejanggalan, Sakura tidak pernah memanggilnya dengan nama yang tidak lengkap, perasaannya tidak enak dan seketika sasuke berbalik. Betapa kagetnya dia mendapati Emerald yang sesaat tadi memancarkan kilauan kagum kini mengeluarkan likuid yang berkilau pula namun kilauan ini tidak disukai Sasuke, Sakura menangis. Air mata sakura jatuh dan menyatu kedalam tumpukan salju putih.
    “Sasu ke-kun, to tolong”
    BERSAMBUNG
    Author’s Note :
    Ini merupakan chapter pertama, semoga para reader tertarik dan berminat untuk membaca chapter” selanjutnya mengingat Miku blom memerikan sentuhan vampire di dalamnya , kan rahasia heheheh XD
    ok, pada chapter berikutnya Miku bakalan hadirkan nuansa kevampiran (Miku gk tau apa namanya :v)
    yang lebih kental HAHAHAHAHAAAA
    Minna tolong reviewnya yaa, soalnya miku butuh kripiK n saran buat ngejadiin fic Miku makin berkembang #yao

    Arigatoooo sampai berjumpa di chapter berikutnya :D #YAO
  • Copyright © - Hinamori

    Hinamori - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan