Archive for April 2015
Luka C3
0
Created by: Hinamori Miku Koyuki
Disclaimer: Naruto by Masashi
Kishimoto
Fic ini merupakan fic pertama Miku
dalam akun yang baru, semoga dapat menghibur :D. Dan jangan lupa semua nama,
baik tokoh maupun lokasi merupakan fiktif hasil dari pemikiran penulis XD
Note: Genre: Mystery/Romance/Spiritual
WARNING
: AU, OOC, bad language
Selamat Membaca
^^
***
My Death Angel
.
“Dengar
aku Tuhan, aku berpijak diantara dua duniamu, kemana aku harus pergi? Dimana
tempatku?”
Manusia
terbentuk dari banyak sel. Sel-sel tersebut membentuk suatu organ hingga
berfungsi secara normal, namun manusia tidak mutlak, hidup manusia terbatasi
waktu. Manusia adalah makhluk tersendiri yang mampu ‘mengadakan’ dirinya
sendiri. Tetapi manusia tidak mampu ‘meniadakan’ diri, kecuali ‘meniadakan’
ketidakadaan atau kekosongan. Manusia memiliki cinta bak mentari terhadap
bumi, selalu memberikan cahayanya agar
jauh dari kegelapan. Ya manusia memiliki cahaya yang hangat, mereka hidup dalam
cahaya dan membenci kegelapan. Jauh berbeda dengan kehidupan vampir yang bernaung
dalam kegelapan dan berselimutkan kutukan. Makhluk abadi yang menyerap intisari
kehidupan manusia. Bagi manusia vampir adalah mimpi buruk, sumber ketakutan,
dan kekejian. Makhluk malam yang apabila kau bertemu dengannya, ucapkanlah
selamat tinggal.
“Akulah yang
kau kutuk Tuhan, Kau memberiku detak, Kau memberiku kehangatan yang begitu
asing di hatiku. Jiwaku tak seharusnya Kau terangi, karena aku lahir dalam
gelap, aku pecandu intisari manusia. Kenapa?? Kenapa Tuhan? Kenapa kau memberiku kutukan keji yang
membuat jiwa ini terapung tanpa tujuan?”
Rambut yang
mengurai panjang tertiup angin sore itu terlihat begitu indah, mereka menari
menutupi likuid bening yang mengalir menyerupai sungai kecil pada pipi putih
pucat gadis musim semi yang sedang menengadahkan kepalanya mengarah pada
jingganya langit sore. Dia menangis, menangis dalam diam berbalutkan ketebalan
raut wajah yang kosong, menatap langit yang perlahan berubah gelap. Dalam
cengkraman kuatnya pada dada yang menyembunyikan sebuah detak kehidupan dia
menunggu dan selalu menunggu. Menunggu malaikat maut melantunkan nada kematian.
Selama ini dialah yang selalu mengambil alih pemeran utama sebagai malaikat
maut, dia memperlihatkan kematian pada sekian banyak jiwa, meniadaan jiwa-jiwa
itu pada sakitnya sunyi dan sepi. Dan kini biarkanlah dia merasakan malaikat
maut itu, menghentikan detak yang sekian lama telah membelenggunya, detak yang
kian menjerumuskannya pada dosa yang menghujamkan ribuan pisau padanya.
“Surga atau
neraka, bawalah aku kemanapun”
Lantunan
nada yang mengalun pada bibir mungilnya begitu menyatat, gadis yang bernamakan
bunga indah sang musim semi itu menutup matanya. Sakura nama gadis itu
merasakan angin bertiup cukup kencang, menyibak poni tebal yang sengaja dia
panjangkan untuk menutupi sebuah luka pada keningnya. Sakura merasakan aura
yang tak asing.
“Tou-san?”
Namun
setelah Sakura meningkatkan ketajaman indranya, dia merasakan aura membunuh,
hasrah ingin membunuh yang begitu kuat. Seketika Sakura membuka mata dan
mendapati mata merah yang berkilat terang dengan taring panjang dan terlihat
tajam. Vampir murni, sama dengannya, dan tepat berada di depan wajahnya.
“Inikah
malaikat mautku?”
Mata yang
mengkilat merah, menusuk Emerald Sakura dengan kengerian yang sama seperti yang
selalu dia tunjukkan pada jiwa-jiwa yang terbunuh karenanya. Akhirnya tiba
saatnya dia merasakan hal yang sama, doanya terkabulkan dan semuanya akan
terjawab malam ini, di bawah kesaksian bulan yang nampak begitu terang terbiaskan
cahaya pengantar malaikat mautnya. Sakura mengangkat wajahnya, memperlihatkan
leher jenjang putih nan mulus miliknya, Sakura siap dengan kematian menyakitkan
yang akan menemuinya sepersekian detik dari sang waktu. Kematian yang akan
membawanya lepas dari keterapungan hidup.
Langit malam
yang berhiaskan cahanya bulan tiba-tiba tertutupi oleh kumpulan gagak-gagak
hitam yang tebang tak beraturan melantunkan koakan kematian, siap disuguhkan
pada Sakura. Dan Sakura menyadarinya dengan menyembunyikan Emerald indahnya
pada katupan kedua kelopak matanya.
“Dibunuh
oleh vampir murni, benar-benar keberuntunganku, vampir murni seperti apa yang
begitu menginginkan vampir sepertiku. Tu-tunggu dulu, vampir murni??” Seketika
Sakura membuka katupan kelopaknya, Emerald miliknya membulat sempurna
diselimuti keterkejutan. Sama halnya dengan pemuda vampir yang sedari tadi
melihat urat pada leher Sakura, mengalirkan darah yang begitu harum dan
memabukkan, tiba-tiba merasakan hal yang ganjal. Dia tidak merasakan detak
jantung yang sedari tadi mengalun indah pada telinganya, kemanakah detak itu?.
“Siapa kau?”
Vampir muda itu mudur dengan membuat jarak antara dia dan Sakura. Gagak-gagak
hitam beterbangan diatasnya, namun vampire muda itu menyadari tak Cuma dia yang
diselimuti gagak, ada tiga ekor gagak yang mengitari gadis di depannya ini.
“Tidak usah
aku jawab, kau sudah tau jawabannya” Sakura menatap vampire di depannya dengan
tatapan takjub yang terhalangi oleh tutupan poni panjang sang gadis musim semi.
Pemuda vampire itu sempurna, memiliki tubuh yang tegap dan kekar, rambut gelap
yang memiliki bentuk yang aneh, bibir hitam dengan taring yang begitu tajam,
berkulit kelabu dan matanya, mata yang tak asing, pemilik darah murni sama
seperti dirinya, tetapi matanya berbeda disana dengan jelas terukir tiga titik
tomoe gelap, mirip dengan sebelah mata yang dimiliki oleh ayahnya. Yang jelas
vampir ini bukanlah vampire sembarangan, dan Sakura tertarik padanya, tidak
hanya pada bentuk fisik, tetapi ada hal lain yang membuat Sakura merasakan
keanehan, dan keanehan itu membuat dadanya sesak.
“Kau vampir
tetapi kau juga manusia” Vampir muda yang sedari tadi menahan rasa haus dan
lapar yang begitu menyiksanya, tidak tahan dengan suguhan makanan lezat yang
terpajang di hadapannya, dia tidak peduli, gadis itu vampir atau manusia, yang
dia pedulikan adalah keterpuasan hasrat yang akan diberikan gadis campuran di
hadapannya ini. Memang aneh dia tidak pernah merasakan kelaparan yang begitu
melilit seperti ini, dan rasa lapar itu dibangkitkan oleh gadis campuran ini.
“Haahhh,
tapi aku tidak peduli, ucapkan selamat tinggal pada tubuh manusiamu!” Secepat
kilat Vampir muda itu menyerang tubuh Sakura,
“BRAAKKK”
Tetapi sebelum mendapatkan tubuh
Sakura, terlebih dahulu tubuh vampir itu telah terpental jauh kemudian dengan
naas menghancurkan dinding di belakangnya.
“Sudah ku
bilang jangan pulang terlalu larut Sakura”
“Tou-san…”
Kali ini Sakura benar, Ayahnyalah yang berada di depannya, vampir darah murni
yang memiliki satu mata yang sama dengan vampir muda tadi. Dan mata itu
terbuka, menatap Sakura dengan tatapan seorang Ayah.
“Berani
sekali kau menyentuh putriku, Uchiha Sasuke!”
“Kakashi-sensei?”
Sang vampir muda yang dipanggil Sasuke itu, sekejab telah berada di depan
Hatake Kakashi, vampir darah murni yang dikaruniahi Sharingan keluarga Uchiha
sebagai imbalan atas jasa dan kebaktiannya terhadap Crocell,
Crocell adalah istana vampir yang di pimpin oleh keluarga Uchiha, tidak lain
adalah Uchiha Fugaku, Ayah Sasuke. Kebangkitan dan kejayaan Crocell tak lepas
dari campur tangan Hatake Kakashi sang taring putih, yang mengalahkan banyak
vampir pemburu dan menciptakan segel pelindung untuk melindungi Crocell dari
serangan vampir pemburu dan mungkin juga manusia. Namun peristiwa 300 tahun
lalu, yang melibatkan putrinya terpaksa membuat dia meninggalkan Crocell, dan
membawa putri kecilnya ke dunia manusia menjauhi dunia vampir untuk
menyelamatkan hidup putrinya. Walau Hatake
Kakashi tahu meninggalkan Crocell tidak akan memberikan dampak yang banyak,
justru akan membuat putrinya semakin menderita, tapi Hatake Kakashi lebih
memilih kelangsungan hidup sang putri lebih dari apapun bahkan hidupnya sendiri.
Namun kini,
Uchiha Sasuke, sang murid pertama dari Hatake Kakashi. Tepat berdiri di
depannya. Uchiha muda pewaris kerajaan Crocell, anak dari Uchiha Fugaku yang
begitu di hormati Kakashi. Sekaligus vampir yang akan membawa putrinya pada
kematian, vampir yang selama 300 tahun telah dia hindari.
.
“Kakashi-sensei, berikan makananku!”
.
Tak jauh dari tempat pertikaian ketiga vampir berdarah murni
itu,pada udara yang kosong kumpulan gagak hitam beterbangan terlihat
menyembunyikan sebuah tubuh di baliknya, tapi tidak ada tubuh di sana, yang
terlihat hanyalah dua pasang mata merah menyala dengan tiga titik tomoe di
dalamnya.
BERSAMBUNG
Author’s
Note :
Selesai
sudah c3nya, nah c3 ini merupakan chapter pembuka peristiwa yang terjadi pada
waktu Sasusaku kecil dulu *dapat dilihat pd c1 minna*. Pada chap selanjutnya
Miku bakalan ngungkapin latar belakang kenapa Sasusaku jadi kya sekarang, dan
pastinya chap berikutnya bakalan lebih seru soalnya Miku BAKALAN masukin
beberapa tokoh baru yang ngebuat masalahnya makin rumit yaayyyy XD
So
ikutin terus ya minna, jgn bosen-bosen :3
Balasan Reviews :
Walaupun
yang ngereview hampir banyak *berarti sedikit T3T* Tapi Miku bakalan tetep
terus ngebales, Miku gk bakalan nyianyiain perhatian dr reader’s maupun
author’s tersayang <3 <3 #yao
suket
alang alang : Yup, ingatanya ilang, entar d chap 4
bakalan ketahuan sebabnya. Saling gigitnya gk jadi soalnya ka nada Kakashi XD
BlackCherry712
: YOOOSSHHHH XD
Luca
Marvell :
Kemampuan Sakura hilang, Makanya itu Kakashi jd over gitu, nanti sebabnya
bakalan kejawab juga :v
kkk : Tenang, angstnya ada
kok J
By : Unknown
Luka C2
0
Dari balik tebalnya awan bulanpun akhirmya menampakkan wujudnya.
Sekejap mata kelam milik sasuke melebar dan membulat sempurna. Di bawah cahaya
bulan dan indahnya kemilau aurora begitu menakjubkan, berbanding terbalik
dengan kondisi Sakura yang tak memijak tanah, kakinya melayang bukannya tanpa
sebab Sakura berada dalam cekikan tangan kekar
seorang pria berambut hitam panjang dengan wajah pucat, tubuhnya
dikelilingi ular terlihat sangat menjijikkan. Urat-urat pada tangan pria itu
begitu jelas menandakan betapa kuat cengkraman tangannya pada leher Sakura.
Created by: Hinamori Miku Koyuki
Disclaimer: Naruto by Masashi
Kishimoto
Fic ini merupakan fic pertama Miku
dalam akun yang baru, semoga dapat menghibur :D. Dan jangan lupa semua nama,
baik tokoh maupun lokasi merupakan fiktif hasil dari pemikiran penulis XD
Note: Genre: Mystery/Romance/Spiritual
WARNING
: AU, OOC, bad language
Selamat Membaca
^^
Integral
“Sasu
ke-kun, to tolong”
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiKETJUST7lZWOPg2hRk_w-bQCjKMGYB1lghpcQmTEOoEQ-GqI6eopMVaUo-kq695NSLLyULghy31pKgYT-MlFVfhzvEdDs1yhmy5tNUrWqz4_lDMi7eMGWZJLUgXiZ2L7W5ZmmhPpasSWH/s1600/feed_me____sasusaku_by_Fey_Rayen.jpg)
Setenang mungkin Sasuke berusaha
untuk mengendalikan emosi dan menjernihkan pikirannya, mata yang tadinya
membulat sempurna ketika melihat keadaan Sakura kini kembali tenang. Hal itu
tidak berlangsung lama, setelah memejamkan matanya Sasuke kembali membuka
matanya namun kini yang terlihat bukanlah mata hitam sekelam malam, namun mata
itu telah berubah menjadi merah dengan satu bulatan tomoe di dalamnya. Sasuke
menatap tajam pria yang dengan tanpa permisi telah menyentuh bahkan menyakiti
Sakuranya.
Sadar dengan aura mematikan yang
dikeluarkan oleh bocah laki-laki di depannya, pria ular itu seketika
mengalihkan tatapannya yang semula menatap Sakura kini beradu pandangan dengan
mata merah tak asing yang miliki bocah di depannya ini.
“Sharingan
he?? huahahahaaa betapa beruntungnya aku, menemukan dua ekor vampir yang salah
satunya pemilik darah murni, aku bisa kenyang untuk waktu 100 tahun lebih” Tawa
pria itu menggema menimbulkan beberapa burung yang tadinya asik memerhatikan
mereka kini beterbangan pergi, berganti dengan suara gagak yang terdengar
menyalang dan begitu mengerikan.
Para gagak berdatangan karena
undangan dari aura mematikan yang keluar dari tubuh Sasuke. Perlu diketahui
bahwa gagak merupakan budak setia para vampire yang memiliki darah murni, darah
bangsawan yang hanya mengalir pada keluarga Uchiha. Banyak vampir-vampir
kuat dan jenius terlahir dalam garis keturunan Uchiha dan merupakan bangsawan yang memiliki derajat paling tinggi dalam
dunia vampir. Vampir Uchiha sangat mudah dikenali, kedatangan mereka biasanya
diiringi dengan kemunculan gagak, mereka tidak meminum darah manusia
sembarangan, memiliki mata onix yang begitu gelap dan kelam, dan yang paling penting
adalah mereka memiliki sharingan, mata merah yang apabila telah sempurna akan
menunjukkan tiga tomoe yang dapat berubah sesuai karakteristik penggunanya,
sharingan merupakan kekuatan mata terkuat dalam dunia vampir yang apabila telah
sempurna mereka bisa menundukkan vampir-vampir lain dalam sekejab. Inilah
keistimewaan para pewaris darah murni yang tidak mungkin bisa dipalsukan.
“AHAHAHAHAAA Ada apa bocah? kau berniat
melarikan diri dengan gagak-gagak itu? maaf saja tapi kau akan berakhir di sini
malam ini!” Seringai licik menghiasi wajah pucat pria yang dikelilingi ular
itu.
“Cih, vampir busuk Orochimaru!” Suara dingin
Sasuke berpadu dengan koakan gagak, seakan mendukung ucapan tuannya.
“Kau mengenalku bocah? Ahh, yaa yaa kau adalah
bocah Uchiha tidak heran kau mengenalku dalam usia yang masih sebelia ini, dan
aku kagum diihat dari caramu berbicara kau sama sekali tidak takut padaku,
jikalau kau vampir biasa dari tadi kau pasti akan melarikan diri!”
“Lepaskan Sakura !” Suara dingin Sasuke
terdengar begitu pilu ketika melirik keadaan Sakura yang tak lagi membuka
matanya, namun suara pilu itu tersamari dengan koakan gagak setelahnya.
“Aku terkesan dengan didikan Fugaku. Dia pasti
mendisiplinkanmu dengan keras bocah AHAHAHAHAAA..” Orochimaru tak menggubris
peringatan sasuke, dia malah melanjutkan perkataan sebelumnya yang dipotong
Sasuke.
“LEPASKAN SAKURA!! VAMPIR BUSUK !!” Kesabaran
Sasuke tak terbendung, Sasuke tidak bisa lagi menahan emosinya, kilatan
Sharingan yang keluar dari matanya dengan jelas dapat terlihat oleh Orochimaru
yang hanya menyunggingkan seringai licik.
Sasuke
mengayunkan tangannya sebagai perintah bagi para gagak yang mengelilingi
tubuhnya untuk menyerang Orochimaru,
secepat kilat kumpulan gagak terbang menyerupai gumpulan awan hitam dan
menerjang tubuh Orochimaru, Sasuke sempat keheranan kenapa Orochimaru sama
sekali tidak menunjukkan gelagat untuk menghindar, Sasuke tahu Orochimaru bukanlah
vampir sembarangan, Sasuke juga tahu sharingannya belum sempurna dia tidak
mungkin bisa mengalahkan Orochimaru dengan mudah.
Sasuke
tidak heran ketika mengetahui bahwa serangan gagak-gagak itu sia-sia, sebelum
gagak-gagak itu sampai pada tubuh Orochimaru, tubuh Orochimaru telah tak berada
pada tempatnya lagi. Orochimaru terlihat berdiri di tengah sungai beku dengan
seringai licik yang masih sama, serta ular-ular yang mengitari dirinya. Sasuke
tak menyia-nyiakan kesempatan, dia mengubah tubuhnya menjadi kumpulan gas yang
dengan sekejap telah berpindah ke belangan tubuh Orochimaru lengkap dengan
chidori pada pada telapak tangannya. Chidori merupakan satu kekuatan khusus
Sasuke berwujud tsukan petir yang didapatkannya dari ayah Sakura.
“Kau benar-benar menarik bocah Uchiha”
Sasuke
kembali dikejutkan dengan Orochimaru yang memanjangkan lehernya menyerupai
ular, kepala Orochimaru kini tepat berada di samping telinga kanannya, anehnya
Sasuke sama sekali tidak bisa menggerakkan tubuhnya.
“Kau benar-benar mahluk menjijikan, vampire
yang memangsa vampire lain hanya untuk mendapatkan kekuatan lebih dan
keabadian, cih tidak ada yang lebih busuk darimu” Sasuke berusaha mengulur
waktu. Tapi tidak ada gunanya, tubuh sasuke benar-benah telah terkunci oleh
kekuatan misterius Orochimaru, inikah kekuatan vampir buronan kelas S yang
selalu dicari-cari ayah dan kakaknya karena membahayakan vampir lain?
“Aku sedikit tersinggung dengan kata-katamu
bocah, tapi kau menarik sssluurrppp” Orochimaru menjilat leher hingga bahu Sasuke,
Sasuke semakin jijik dan merasa bahwa inilah akhir baginya dan juga Sakura.
“Jauhkan lidah busukmu itu dariku!” gertak
Sasuke
“heemm aku akan memberimu kenang-kenangan,
sebuah hadiah menarik, yang akan membuat hidupmu menarik juga…” Perlahan Orochimaru
mengeluarkan taringnya, taring itu sama sekali tidak mirip dengan taring
seorang vampir melainkan lebih menyerupai ular.
“Akh” keluhan Sasuke beradu dengan menancapnya
taring Orochimaru pada bahu kanannya, tancapan itu dirasakannya begitu dalam
hingga menggores tulangnya. Dengan cepat taring Orochimaru kembali ditariknya,
tak selang beberapa saat bekas gigitan Orochimaru memunculkan tiga titik tomoe
gelap, beriringan dengan rasa panas yang menusuk disertai sakit yang tak
terbendung.
“AAAARRRRGGGHHHH” Teriakan kesakitan Sasuke
begitu mengerikan dan pilu, sharingannya berkilat marah, taring yang sedari
tadi tidak dikeluarkan Sasuke kini menunjukkan ketajamannya dengan melukai
bibir gelap Sasuke. Gagak-gagak beterbangan di udara menandakan pemiliknya telah
kalah. Sasuke roboh diatas danau yang beku itu, dengan menggenggam erat bekas
gigitan Orochimaru. Sakura yang sedari tadi kehilangan kesadaran akibat oksigen
yang menipis hasil dari cekikan kuat Orochimaru kini membuka matanya karena
telinganya menangkap suara teriakan pilu Sasuke, tapi yang Sakura lihat adalah
penampakan aurora yang begitu mengilaukan pada langit gelap malam itu, Sakura
belum sepenuhnya sadar akan apa yang telah terjadi antara dia dan Sasuke.
“Kau mau gadis ini kan? ambillah dan kemudian
bunuhlah dia” Orochimaru melempar tinggi tubuh Sakura, melemparkannya pada
udara kosong yang dingin, melemparkannya lebih dekat pada aurora yang makin
menghipnotis matanya. Sasuke tidak tinggal diam, dengan sedikit kesadaran yang
masih tersisa, dia memerintahkan para gagak untuk menangkap tubuh Sakura. Dan
benar saja gagak-gagak itu berhasil menangkap Sakura dan membaringkannnya pada
tumpukan salju di pinggir danau.
Seulas
senyum tipis disunggingkan Sasuke, setidaknya dia tetap bisa melindungi
Sakuranya. Tubuh Sasuke perlahan ambruk dengan kesadaran yang makin menipis.
Tapi Sasuke kembali memaksakan tubuhnya untuk bangkit kembali ketika melihat
Orochimaru memegang kening Sakura dan memasukkan sesuatu yang tampak bersinar
pada keningnya, namun Sasuke tidak bisa berbuat banyak, pandangannya berubah
gelap dengan kesadaran yang perlahan menghilang dengan membawa pernyataan yang
membuatnya bingung ‘ambillah dan kemudian
bunuhlah dia’. Setelah itu semuanya berubah gelap.
***
Disisi lain Sakura masih membuka
matanya , hari
ini hidup Sakura dipenuhi dengan cahaya, dan kini cahaya ungu yang begitu
terang perlahan mendekati dirinya namun membuatnya mengantuk. “Sasuke-kun..”
Ucap Sakura sebelum menutup matanya diiringi linangan air mata, entah apa yang
dirasakan Sakura, tapi dia tahu cahaya ungu itu bukanlah hal yang baik dan
setiap hal yang tidak baik pasti menyangkut seseorang yang selalu dikejarnya.
“Sakura akan
selalu mengejar Sasuke-kun, tujuan Sakura hanyalah punggung Sasuke-kun,
seberapa jauhpun Sasuke-kun meninggalkan Sakura, Sakura akan selalu menatap
punggung Sasuke-kun dan menjadikan punggung itu tujuan Sakura, karena Sakura
tahu Sasuke-kun akan menunggu Sakura. Jadi Sakura tidak akan pernah mengejar
orang lain selain Sasuke-kun !”
***
Tokyo
2015
“Hai,
obento !”
“Arigato,
Tou-san”
Sang Ayah mengamati gadis kecilnya
memasukkan bento yang selalu disiapkannya untuk putri semata wayangnya.
“Kali
ini aku memasukkan sayuran, kau harus memakannya”
“Hn,
ittekimasu”
“Hati-hati,
jangan pulang terlalu malam !” Teriak sang Ayah menyaksikan putri yang masih
dianggapnya kecil itu melangkah meninggalkan rumah. Sang Ayah menggaruk rambut
jabrik putihnya, mata yang hanya memperlihatkan satu mata dengan satu yang
lainnya tertutupi oleh masker, mata yang tadinya tampak cerah kini berganti
dengan pandangan sayu dan khawatir seorang Ayah.
Gadis itu melangkahkan kakinya
perlahan meninggalkan rumah, suara sang Ayah tak terdengar lagi, menapaki jalan
yang masih lenggang, gadis itu dapat mencium aroma embun yang menyangkut pada
dedaunan hijau begitu segar. Namun berbeda dengan gadis ini, gadis yang tengah
mengenakan seragam Konoha High School, gadis yang memiliki kulit seputih
porselin namun tampak pucat, memiliki rambut yang panjang nan indah seindah
musim semi tapi bernadakan kelabu, jika dilihat dia gadis yang begitu cantik
dan sempurna. Tapi dibalik kecantikan dan kesempurnaannya itu dia menyimpan
luka, luka yang tersembunyi, luka yang begitu menyayat hati, luka yang entah
kapan dapat terobati dan sembuh. Dan luka inilah yang membuat gadis ini tampak
kelam, wajahnya cantik namun cacat oleh ketiadaan ekspresi.
Berjalan dengan tak memperdulikan
sekitarnya, gadis itu menyenggol bahu seseorang
“Maaf”
Gadis itu menunduk mengucap maaf yang terdengar kosong, dalam tatapannya
menatap aspal jalan, gadis itu melihat sebuah kalung berliontinkan kipas kuno
jepang, reflex gadis itu mengambil kalung itu dan memberikannya pada orang yang
telah dia senggol.
“Milikmu”
Tanpa melihat wajahnya gadis itu menyerahkan kalungnya, yang tanpa suara
diterima oleh sang pemilik. Gadis itu berbalik dan kembali berjalan menuju
sekolahnya.
Pemuda yang menerima kembali kalung
yang memang miliknya itupun sama, tak memedulikan gadis yang dengan tak sopan
menyentuh bahu kekarnya. Pemuda yang begitu elok dan tampan, pemuda yang
memiliki mata kelam namun tajam menusuk, mata kelam yang senada dengan rambut
lurus yang kelam pula, rambut biru gelap yang senantiasa bergerak mengikuti
arah angin dia begitu cool dengan penampilannya. Orang –orang yang berjalan
disekitarnya sesekali melirikkan pandangan terutama kaum hawa yang begitu
terpesona oleh sosok pemuda ini.
Namun tak lama berselang, pemuda itu
mencium aroma yang begitu memabukkan dan membuatnya lapar, aroma itu berasal
dari kalungnya. Pemuda ini tak pernah merasakan lapar yang seperti ini. Dia
benar-benar lapar. Tak hentinya dia menghirup aroma kalung itu, gadis itu,
dalam pikirannya cuma ada gadis itu, gadis yang terakhir menyentuh kalungnya,
dia harus mendapatkan gadis itu sesegera mungkin! Dalam langkahnya yang begitu
cepat diantara orang-orang yang berlalu lalang di dekatnya secara tiba-tiba
pemuda itu menghilang, sosoknya hilang, hanya terlihat beberapa gas mengepul
yang ditinggalkannya.
.
Pemuda
itu Vampir
.
BERSAMBUNG
Author’s
Note :
Wahhh
akhirnya c2 selesai, pengennya sih kemarin ngeupdatenya, tp berhubung Miku kena
sakit perut parah, jadi sekarang bru sempet.. hihi gomen ne J
so,
pada c2 ini, alurnya makin ribet, sesuai pemikiran dan ide yang datang tiba”
ngebuat Miku jadi bimbang jadinya setelah mengalami proses penyaringan nah
rampung juga deh,. maaf klo alurnya terlalu kecepetan, XD tp semoga aja c2 ini
makin membuat para reader sekalian penasaran, Miku juga penasaran #yao XD
Balasan Reviews :
Buat
yang udah ngereview hontoni arigatoo.. Miku bener” seneng dan tertolong,
jadinya makin banyak belajar deh hihihii XD . oh iya, hamper lupa, Miku juga
sekalian minta saran deh buat ficnya, soalnya Miku pengen masukin ide” para
reader juga biar makin seru dan kita terhubung *cielaahhh yg pengen nimpuk uang
silahkan :v
ok,
Miku pengen bales review dulu :3
SHL7810 : Huuaaaaaa
(sebenernya Miku sengajain typonya biar di kritik hak..hak )_ hontoni
gomen T.T *sujud”* Miku terlalu semangat jd gk sempet ngeditnya L makasih udah di perhatiin cieee hahahahaahaaa :v
mii-chanchan2 : YOOSSHHH
suket
alang alang :
Sebenernya klo terinpirasi dari vampire knight enggak sih, Miku cma mikir waktu
yang bagus buat ngeliat aurora yang pada musin dingin hehehehee. Keadaan Sakura
sekarang udh erjawah hihihi kacian XD.
mizuke
forever : (y)
By : Unknown
Luka
1
LUKA
Promise
Sasuke dan Sakura merupakan vampire
berdarah murni yang memiliki ikatan, apa jadinya jika keduanya terpaksa
dipisahkan dan dipaksa menghilangkan ingatan masing-masing demi menghindari
kutukan untuk saling membunuh?/ Vampir fic
Created by: Hinamori Miku Koyuki
Disclaimer: Naruto by Masashi
Kishimoto
Fic ini merupakan fic pertama Miku
dalam akun yang baru, semoga dapat menghibur :D. Dan jangan lupa semua nama,
baik tokoh maupun lokasi merupakan fiktif hasil dari pemikiran penulis XD
Note: Genre: Mystery/Romance/Funtasy
Selamat Membaca ^^
***
Promise
“Tunggu aku…”
“Cepatlah,
kalau kau mau melihatnya!”
“Tapi
kita sudah terlalu jauh dari rumah” Gadis kecil dengan langkah kecilnya
berusaha mengejar seorang laki-laki di depannya, gadis kecil itu berusaha
sekuat tenaga mempersempit jarak diantara dia dan bocah laki-laki di depannya
yang terus berjalan tanpa menengok kebelakang. Salju yang yang turun dengan
deras tak ia hiraukan, bahkan salju tebal yang menenggelamkan kaki kecilnya tak
ia hiraukan pula.
Bocah laki-laki itu tiba-tiba
berhenti seiring tak terdengar lagi suara langkah kaki yang sedari tadi
mengikutinya, dia memutuskan untuk berbalik dan mendapati gadis kecil yang
selalu bersamanya itu tertinggal jauh di belakangnya. Dia memutuskan untuk
menunggu, sama seperti yang selama ini telah dia lakukan, selalu menunggu gadis
itu, menunggu hingga gadis itu berjalan di sampingnya, dalam kondisi apapun dia
akan menunggu, dia tidak akan meninggalkan gadis itu, karena dia telah berjanji
selamanya gadis kecil itu akan berasa di sampingnya.
Ingatan bocah laki-laki itu melayang
jauh ketika dengan matanya sendiri dia menyaksikan gadis kecil itu lahir pada
musim semi yang indah, dia berumur 3 tahun waktu itu.
“Ka-chan,
aku mau lihat”
“Coba
lihat, dia cantik kan?” wanita yang tengah menggendong anaknya itu tak hentinya
bersemu ketika melihat kelahiran seorang anak perempuan lucu yang terlahir dari
rahim temannya.
“Emmhhh”
Bocah laki-laki itu mengangguk dan terlihat kagum dengan bayi yang masih merah
itu. “Ka-chan, aku mau dia!”. Dengan spontan bocah laki-laki itu mengeluarkan
kata-kata yang membuat seluruh orang dalam ruangan itu menatap kepadanya.
“Wah..wahh,
Tou-san coba lihat anakmu ini, ahahahaaa” Ibu dari bocah laki-laki itu sontak
tertawa dan seketika mencairkan suasana dalam ruangan itu.
“Laki-laki
harus memegang kata-katanya, ingat itu!” Ayah dari bocah itu mengacak rambut
anaknya dengan bangga.
Seperti itulah masa lalu yang selalu
diingat bocah kelam ini, seiring langkah gadis kecil yang semakin mempersempit
jarak di antara mereka, bocah laki-laki itupun mengulurkan tangannya.
“Kau
selalu saja lamban Sakura” Suara yang dikeluarkannya terkesan dingin, namun
bagi gadis musim semi itu, itulah suara terhangat diantara suara-suara yang
biasa diterima oleh telinganya.
“Maaf
Sasuke-kun hehehee” Dengan tawa yang khas Sakura menerima uluran tangan Sasuke
dan seketika menggengamnya erat. merekapun kembali berjalan berdampingan.
“Aku
tahu Sasuke-kun pasti akan selalu menungguku” Dengan senyuman yang tak pernah
lepas dari bibirnya Sakura menatap salju yang turun menyerupai hujan.
“Cih,
kau terlalu percaya diri”
“Dan
Sakura akan selalu mengejar Sasuke-kun, tujuan Sakura hanyalah punggung
Sasuke-kun, seberapa jauhpun Sasuke-kun meninggalkan Sakura, Sakura akan selalu
menatap punggung Sasuke-kun dan menjadikan punggung itu tujuan Sakura, karena
Sakura tahu Sasuke-kun akan menunggu Sakura. Jadi Sakura tidak akan pernah
mengejar orang lain selain Sasuke-kun” Ucap sakura mantap, Sasuke bisa
merasakan genggaman tangan sakura pada tangannya semakin mengerat. Gadis musim
semi itu selalu saja membuat hatinya hangat, dan membuat Sasuke mengeluarka
senyum tipis yang tak bisa dilihat Sakura.
“Kita
sampai” Sasuke menghentikan langkahnya tepat pada pinggir sebuah danau yang
keseluruhannya telah membeku menjadi es.
“Wahh
luas sekali” Sakura takjub dan melebarkan mata dengan suguhan pemandangan indah
tepat di depan matanya. Sakura sesekali melihat burung-burung beterbangan pada
ranting-ranting pohon yang jika dilihat-lihat telah menggugurkan daunnya pada
awal musim dingin, pohon-pohon yang diselimuti putihnya salju mengitari danau
yang cukup luas ini, beberapa pantulan cahanya dari keristal es yang tengah
jatuh ataupun telah memadat menimbulkan
warna pelangi pada permukaan danau dan udara di sekelilingpun begitu, terlebih
ketika salju turun pemandangan itu terlihat makin cantik. Sasuke yang sedari
tadi diam dan mengamati tingkah Sakura yang membeku takjub sekilas melihat
Emeral indah Sakura yang sedari tadi berkilau-kilau menandakan pemiliknya
tengah dimanjakan oleh siluet indah alam.
“Sakura
lihat ke atas!”
Seketika
Sakura kehilangan keseimbangan dan jatuh terduduk, namun genggaman pada tangan
Sasuke masih setia pada ikatannya.
“Sasuke-kun
ini indah sekali, bagaimana bisa ada tempat seindah ini di sini?”
Pada
langit yang ditaburi salju dapat dilihat dengan jelas banyak warna pelangi yang
bergerak, warna-warna itu tersusun bagai ombak yang dihiaskan oleh gemilau
cahanya pada setiap sisinya. Pancaran cahanya yang menyala-nyala di tambah
dengan warna langit senja benar –benar membuat Sakura tidak ingin pulang.
“Ini
cahanya aurora, Cuma bisa dilihat pada saat langit gelap, makin gelap makin
bagus, tapi kita tidak bisa terlalu lama di sini nanti orang-orang khawatir”
Ucap Sasuke sembari membantu Sakura berdiri kembali.
“Jadi
itu sebabnya tadi kau buru-buru” Ucap Sakura yang masih setia memanjakan
matanya dengan warna aurora yang begitu mewah.
“Hn,
hampir malam, ayo pulang!” Sasuke membalikan badannya bermaksud untuk
meninggalkan tempat itu.
“Sebentar
lagi Sasuke-kun, cahanyanya makin terang” Sakura merajuk namun Sasuke tetap
melanjutkan langkanya, Sasuke tidak menyadari bahwa tangan Sakura tak lagi
mengait pada tangannya .
“Sasuke-kun…”
Panggil Sakura
“Sa
Sasuke-kun…” Suara serak sakura mencapai pendengaran Sasuke.
“Ayolah
Sakura jangan cengen, kau bukannya tidak
tahu kan kalau di sini berbahanya” Sasuke tetap melanjutkan langkahnya tanpa
menengok Sakura.
“Sa
Sasu…”
Nama yang tak lengkap, Sasuke mulai
merasakan kejanggalan, Sakura tidak pernah memanggilnya dengan nama yang tidak
lengkap, perasaannya tidak enak dan seketika sasuke berbalik. Betapa kagetnya
dia mendapati Emerald yang sesaat tadi memancarkan kilauan kagum kini
mengeluarkan likuid yang berkilau pula namun kilauan ini tidak disukai Sasuke,
Sakura menangis. Air mata sakura jatuh dan menyatu kedalam tumpukan salju
putih.
“Sasu
ke-kun, to tolong”
BERSAMBUNG
Author’s
Note :
Ini
merupakan chapter pertama, semoga para reader tertarik dan berminat untuk
membaca chapter” selanjutnya mengingat Miku blom memerikan sentuhan vampire di
dalamnya , kan rahasia heheheh XD
ok,
pada chapter berikutnya Miku bakalan hadirkan nuansa kevampiran (Miku gk tau
apa namanya :v)
yang
lebih kental HAHAHAHAHAAAA
Minna
tolong reviewnya yaa, soalnya miku butuh kripiK n saran buat ngejadiin fic Miku
makin berkembang #yao
Arigatoooo
sampai berjumpa di chapter berikutnya :D #YAO
By : Unknown